Bagi kalian pengguna Smartphone Android harus lebih waspada terhadap serangan virus. Baru-baru ini ditemukan lagi dua malware
yang menyerang pengguna ponsel berbasis Android. Yang pertama adalah
varian DroidDream Light yang sebelumnya sempat menyerang tidak kurang
dari 120.000 pengguna ponsel berplatform Android.
Yang kedua dikenal dengan nama Zitmo. Serangan Zitmo ini dilaporkan
lebih serius, malware ini mampu mencuri cue bank dan melakukan transaksi
dengan cue tersebut tanpa disadari pemiliknya. Setidaknya sudah 5.000
ponsel Android yang terinfeksi malware ini.
Menurut blog Lookout, perusahaan pembuat antivirus yang menemukan
kedua malware tersebut, DroidDream Light ditemukan menempel di beberapa
aplikasi yang resmi ada di Android Market: Quick Falldown, Scientific
Calculator, Bubble Buster dan sebuah klon dari Best Compass Leveler.
Keempat aplikasi tersebut selama ini dianggap layak dan di-submit ke
Market oleh Mobnet.
DroidDream Light mampu melakukan pekerjaan di backgroud
tanpa sepengetahuan pemilik ponsel. Malware ini juga sering mengunduh
sendiri program yang bisa saja disetujui oleh pengguna ponsel tanpa ia
sadari risikonya. Ancaman serius dari malware ini bahkan bisa merusak handset itu sendiri.
Sementara itu, malware Zitmo tidak dapat merusak handset tetapi
malware yang juga menyerang Windows Mobile dan Symbian ini bertugas
mencuri informasi bank dari pengguna ponsel Android dan malware ini
terhubung dengan PC maupun ponsel Android. Begitu pengguna mengakses
website bank miliknya, malware Android ini segera bekerja dengan merekam
pesan atau SMS yang memberikan kode atau cue bank lalu melakukan
transaksi atas nama pemilik akun bank tanpa mereka sadari.
Adanya banyak ancaman malware di aplikasi Android ini memicu pengguna
ponsel Android mendesak Google agar menerapkan kriteria yang ketat
dalam menyetujui aplikasi yang masuk dalam Android Market. Setidaknya
Google harus belajar dari Apple dalam hal ini. Terbukti dengan sistem
seleksi aplikasi di Apple yang ketat, jarang atau hampir tidak ada
malware yang menyerang pengguna iPhone atau iPad.
Akan tetapi, karena banyaknya penyedia aplikasi bagi pengguna Android
dari pihak ketiga di luar Android Market, ancaman terhadap pengguna
ponsel Android terhadap malware semakin parah. Namun, setidaknya bila
Google lebih ketat meningkatkan sekuriti dan pengetatatan kriteria
persetujuan aplikasi di Market-nya, pengguna ponsel Android agak sedikit
lebih aman.
( sumber : Kompas.com ).
0 komentar:
Posting Komentar